SCADA telah
mengalami perubahan generasi,
dimana pada awalnya
desain sebuah
SCADA mempunyai satu
perangkat MTU yang
melakukan Supervisory Control dan
Data Acquisition melalui satu
atau banyak RTU
yang berfungsi sebagai (dumb)
RemoteI/O melalui jalur komunikasi Radio, dedicated line Telephone dan lainnya.
Generasi
berikutnya, membuat RTU yang intelligent, sehingga fungsi local
control
dilakukan oleh RTU di lokasi masing‐masing, dan MTU hanya melakukan survey control yang
meliputi beberapa atau
semua RTU. Dengan adanya
local control, operator harus
mengoperasikan masing – masing
local plant dan membutuhkan MMI
local.
Banyak pabrikan
yang mengalihkan komunikasi
dari MTU – RTU
ke
tingkatan MMI
(Master) – MMI (Remote)
melalui jaringan microwave satelit.Ada juga
yang mengimplementasi komunikasinya
pada tingkatan RTU.
Dengan majunya teknologi dan internet saat ini, konsep SCADA diatas
berubah menjadi lebih sederhana dan
memanfaatkan infrastruktur internet
yang pada saat
ini umumnya sudah dibangun
oleh perusahaan‐perusahaan besar
seperti PT PLN. (Persero). Apabila
ada daerah‐daerah atau
wilayah yang belum
terpasang infrastruktur internet, saat ini dipasaran banyak bisa kita
dapatkan Wireless LAN deviceyang bisa
menjangkau jarak sampai dengan 40 km (tanpa repeater) dengan harga relatif
murah. Setiap Remote
Area dengan sistem
kontrolnya masing‐masing yang sudah
dilengkapi dengan OPC
(OLE for Process
Control; OLE = Object Linking & Embedding) Server, bisa memasangkan
suatu Industrial Web Server dengan Teknologi XML yang kemudian bisa dengan
mudah diakses dengan Web Browser
biasa seperti yang
kita gunakan untuk
kegiatan browsing sehari - hari.
Beberapa penelitian
mengenai Mobile SCADA
telah dilakukan.
Lembaga
penelitian High Beam
Research di Chicago
telah mengembangkan sistem ini
untuk keperluan pengendalian sistem pengairan dan sistem pemompaan. Sistem SCADA
yang dikembangkan menggunakan
RTU, suatu perangkat pengendalian dengan
media komunikasi radio.
Pada sistem ini
terdapat suatu sistem
pengendalian berbasis komputer yang terletak pada sebuah Control Center. Sistem seperti ini
sangat efektif digunakan
untuk memantau operasi-operasi
secara Remote,
namun pada suatu area
yang terbatas. Sistem
ini dilaporkan mampu menghemat
biaya secara signifikan
karena dapat menghemat
tenagamanusia dan menghemat
energi. Penelitian lain
adalah yang dilakukan
lembaga riset CSIRO, Canberra,
Australia. Sistem Mobile SCADA
yang dikembangkan menggunakan GPRS
sebagai media komunikasinya
dan menggunakan
mikroprosesor yang murah
untuk mesin SCADA,
sehingga dihasilkan sistem SCADA yang murah dan fleksibel (Mayer
dan Taylor, 2002). Penelitian tersebut lebih
dikhususkan untuk sistem
SCADA pada jaringan
sensor. Jaringan sensor adalah
suatu sistem yang
terdiri dari banyak
microcontroller kecil yang
mempunyai alat sensor, yang bekerja bersama pada jaringan nirkabel. Penelitian
tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan suatu
sistem Mobile SCADA dengan
protokol atau aturan-aturan kendali yang nantinya akan menjadi landasan
bagi pembuatan perangkat
lunak sistem. Protokol ini
nantinya harus dibuat sedemikian rupa
sehingga perangkat lunak
serta perangkat keras
yang dibangun dalam sistem
ini bersifat generik,
mudah digunakan, mudah
dirawat, mudah beradaptasi, dan
Mobile sehingga tepat
digunakan oleh industri
menengah ke bawah di
Indonesia. Selain itu sistem Mobile
SCADA ini menggunakan
media komunikasi Paket Data CDMA.
No comments:
Post a Comment