A. Pengertian
Hukum
kekekalan energi mekanik dirumuskan dengan
EmA = EmB. Hal ini berarti bahwa jumlah energi mekanik
benda yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi adalah tetap. Energi mekanik
didefinisikan sebagai penjumlahan antara energi kinetik dan energi potensial.
Sebuah benda yang dilempar ke atas
akan memiliki energi potensial dan energi kinetik. Energi potensial dimiliki
karena ketinggiannya, sedangkan energi kinetik karena geraknya. Makin tinggi
benda tersebut terlempar ke atas, makin besar energi potensialnya. Namun, makin
kecil energi kinetiknya. Pada ketinggian maksimal, benda mempunyai energi
potensial tertinggi dan energi kinetik terendah.
Untuk lebih memahami energi kinetik
perhatikan sebuah bola yang dilempar ke atas. Kecepatan bola yang dilempar ke
atas makin lama makin berkurang. Makin tinggi kedudukan bola (energi potensial
gravitasi makin besar), makin kecil kecepatannya (energi kinetik bola makin
kecil). Saat mencapai keadaan tertinggi, bola akan diam. Hal ini berarti energi
potensial gravitasinya maksimum, namun energi kinetiknya minimun (v = 0). Pada
waktu bola mulai jatuh, kecepatannya mulai bertambah (energi kinetiknya
bertambah) dan tingginya berkurang (energi potensial gravitasi berkurang).
Berdasarkan kejadian di atas, seolah terjadi semacam pertukaran energi antara
energi kinetik dan energi potensial gravitasi. Apakah hukum kekekalan energi
mekanik berlaku dalam hal ini.
Saat benda jatuh, makin berkurang ketinggiannya makin kecil energi
potensialnya, sedangkan energi kinetiknya makin besar. Ketika benda mencapai
titik terendah, energi potensialnya terkecil dan energi kinetiknya terbesar.
Mengapa demikian?
Bola yang jatuh dari ketinggian h.
Perhatikan gambar diatas, ketika sebuah bola berada pada ketinggian h, maka
energi potensial di titik A adalah EpA = m · g · h,
sedangkan energi kinetiknya EkA =
Karena v = 0, maka EkA = 0. Jumlah antara
energi potensial di titik A dan energi kinetik di titik A sama dengan energi
mekanik. Besarnya energi mekanik adalah:
EmA =
EpA + EkA
= mgh + 0
=
mgh
Misalnya, dalam waktu t sekon bola
jatuh sejauh h1 (titik B),
sehingga jarak bola dari tanah adalah h – h1. Energi potensial bola di titik B adalah EpB = mg(h – h1). Dari
titik A ke titik B ternyata energi potensialnya berkurang sebesar m g h1. Sedangkan, energi kinetik saat bola
di B adalah sebagai berikut. Saat bola jatuh setinggi h1, bola bergerak berubah beraturan dengan
kecepatan awal nol.
Kecepatan
benda tersebut adalah:
Jadi, energi kinetik bola di titik B adalah:
Jumlah energi kinetik dan energi potensial setelah benda jatuh sejauh h1 (di titik B) adalah sebagai berikut.
EmB = EkB + EpB
EmB =
mgh1 + (mgh – mgh1)
B = mgh
Jadi, energi mekanik di titik B adalah EmB = mgh
Berdasarkan perhitungan menunjukkan energi mekanik di titik A besarnya sama
dengan energi mekanik di titik B (EmA = EmB).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa jumlah energi mekanik benda yang dipengaruhi oleh
gaya gravitasi adalah tetap.
Jika pada saat kedudukan di A jumlah energi potensial dan energi kinetik
adalah EpA + EkA, sedangkan pada
saat kedudukan di B jumlah energi potensial dan energi kinetik adalah EpB + EkB, maka : EpA + EkA = EpB +
EkB atau Ep + Ek =
tetap. Inilah yang dinamakan Hukum kekekalan energi mekanik.
No comments:
Post a Comment