A. Dasar energi mekanik dalam kelistrikan
Energi Mekanik merupakan energi yang dapat disimpan
dalam bentuk energi potensial maupun energi kinetik. Energi ini dapat
dikembangkan menjadi pengganti daya pada
teknologi-teknologi terkini karena mempunyai kemampuan untuk mengubah mekanik menjadi energi elektrik.
Pada umumnya, kemampuan ini dimiliki benda-benda seperti batu Kristal dan atau
batu keramik. Keramik listrik mekanik digunakan dalam berbagai macam aplikasi
dari yang mikro sampai pada aplikasi makro yang terus menerus dikembangkan.
Efek yang disebut efek
listrik mekanik ini ialah hasil dari respon material-material yang dtimbulkan
pada tekanan mekanis. Efek listrik mekanik menimbulkan muatan positif dan
negatif, efek listrik mekanik ini memiliki karakter yang dapat diubah. Contoh
aplikasi sederhananya ialah pemantik rokok. Nantinya, efek listrik mekanik ini
berguna bagi pengganti energi yang tersedia saat ini.
Efek listrik mekanik terbagi
menjadi dua yaitu efek langsung dan balikan. Efek listrik mekanik langsung
ialah suatu efek yang ditimbulkan dari suatu dorongan atau tekanan mekanik dan
mengubahnya menjadi energi listrik. Sedangakan efek listrik mekanik secara
balikan berarti jumlah adanya tekanan bila diberikan suatu tegangan listrik.
Saat suatu benda ber-mekanik
atau mendapatkan suatu tekanan, maka mekanikan itu akan menimbulkan adanya energi atau kekuatan, permekanikan suatu benda dikonversikan menjadi sebuah
energi. Efek listrik mekanik ini ditemukan oleh Pierre dan Jacques Curie. Dalam
PD1 listrik mekanik digunakan sebagai navigasi suara atau sonar. Sejak itulah dunia mulai tertarik untuk mengembangkan
teknologi efek ini.
Beberapa ilmuwan telah
melakukan berbagai cara untuk meksimalkan cara kerja efek listrik mekanik untuk
diaplikasikan ke dalam teknologi yang ada, kemajuan teknologi selalu
membutuhkan rangkaian pemikiran yang inovatif dan dinamis seperti halnya
kepedulian manusia di era sekarang ini untuk memperoleh teknologi yang ramah
lingkungan.
B. Energi mekanik dan pembangkit listrik
Dalam praktik sehari-hari yakni pada pembangkit listrik
tenaga air, air dibendung lalu disalurkan untuk menggerakkan generator
pada turbin. Kejadian ini merupakan energi mekanik wujudnya generator pada
turbin bergerak dan akhirnya menghasilkan energi listrik.
Pada PLTA,
Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air mengalir). Tenaga air (Hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang dimiliki air dapat dimanfaatkan dan digunakan dalam wujud energi mekanis maupun energi listrik. Pemanfaatan energi air banyak dilakukan dengan menggunakan kincir air atau turbin air yang memanfaatkan adanya suatu air terjun
atau aliran air di sungai.
Gambar.1 Generator pada PLTA menerima energi mekanik
Pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit
yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hidroelektrik. penjumlahan energi
potensial dan kinetik pada air ini lah yang dikenal dengan energi
mekanik
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu pembangkit yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik Pembangkit
listrik ini bekerja dengan cara merubah energi air yang mengalir (dari
bendungan atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air)
dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator).
Kemudian energi listrik tersebut dialirkan melalui jaringan-jaringan yang telah
dibuat, hingga akhirnya energi listrik tersebut sampai ke rumahmu.
Bentuk utama dari pembangkit
listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun, secara luas,
pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi
pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak. Hidroelektrisitas adalah sumber energi terbarukan.
C. Penerapan Energi Mekanik pada Pembangkit Listrik
1.
PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Pada PLTA air digunakan untuk memutarkan
generator, energi mekanis yang dihasilkan dari putaran generator akibat medan
magnet diubah menjadi energi listrik. Contohnya PLTA Sigura-gura Sumatera Utara
dan PLTA Saguling Jawa Barat.
2. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) atau Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB)
Pada PLTU uap ditampung dan disalurkan
untuk memutarkan generator, energi mekanis dari putaran tersebut diubah menjadi
energi listrik. Contohnya PLTU Semarang Jawa Tengah dan PLTU Suralaya Cilegon
banten.
3. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
Pembangkit listrik ini menggunakan energi
panas yang dihasilkan oleh reaktor nuklir untuk memutarkan turbin uap. Dari
turbin inilah energi mekanis diubah menjadi energi listrik. Contohnya PLTN
4.
PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Batubara)
Pembangkit listrik ini menggunakan bahan
bakar fosil berupa batubara yang dibakar untuk mendidikan air agar menghasilkan
uap. Uap yang dihasilkan digunakan untuk menggerakan turbin uap atau turbin gas
kemudian diubah menjadi energi listrik. Contohnya PLTB Bukit Asam Sumatera
Utara.
5. Pembangkit
Listrik Tenaga Angin
Hembusan angin digunakan untuk meutarkan baling-baling kemudian putaran tersebut digunakan untuk memutarkan generator. Dari generator inilah energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
Hembusan angin digunakan untuk meutarkan baling-baling kemudian putaran tersebut digunakan untuk memutarkan generator. Dari generator inilah energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
No comments:
Post a Comment